Sabtu, 30 Januari 2010

tuk beberapa hari lagi...

Hari demi hari telah berlalu,
Tanpa terasa tlah menuntun q semakin dewasa..
19 tahun yang lalu aq hadir,
Langit tau akan kehadiran q,
Dy berikan warna terindahnya…
Dan sepotong putihnya awan.
Mentari pun tersenyum dengan teriknya,
Untuk menyambut kedatangan q..
Hanya saja bumi sedikit bermuram durja..
Karena akan ada 2 kaki mungil yang akan menambah bebannya.
Dan berkata “ hah…sebenarnya aq tlah lelah dipijak ribuan jejak”
Kaki mungil itu tetap hadir,
Berpijak dan meniggalkan jejak..
Hujan pun menangis karena tak bisa menitikkan kekuatannya,
Dan dikalahkan mentari yang tersenyum menyambut kehadiran q,
Azan yang memanggil juga menyambut kedatangan q.
Aq sadar dan aq tau,
Jika sesungguhnya aq…..
Hadir diwaktu yang salah,
Mungkin aq tidaklah diinginkan ada.
Atau,,,
Mungkinkah aq tlah bersalah…?
Sulit bagi q menerima keadaan ini.
Tapi….
Tuhan,, mengatakan aq bisa menghadapinya…
Tuhan,berikan q bekal cinta yang besar sebagai kekuatan q.
Dan aq percaya.
Hingga q pergi dari tempat q dan hadir disini.
Tanpa mereka sadari….
Aq tau..
Aq..
Hadir diantara kecewa yang menderu,
Hadir diantara tiada keinginan,
Hadir diantara sakit yang tak sempat tersembuhkan,
Hadir diantara dendam yang lalu dan akan menjelang,
Hadir diantara kebencian kesibukkan.
Aq..
Tak bermaksud untuk menyibukkan,
Tak bermaksud untuk menyusahkan,
Tak ingin menyakiti siapapun,
Dan sesungguhnya….
Aq tak pernah minta untuk menoreh jejak q.
Aq sadar…
Tumbuh ditengah ketiadaan q,
Diantara perbedaan yang terjadi,
Ditepi keinginan adanya aq..
Berada dalam koridor pembalasan dendam,
Terimakasih Tuhan…
Kau tlah mengirimkan dy untuk q..
Dy yang sangat menyayangi q,
Yang jadikan q bagian tak terpisahkan darinya.
Meskipun aq..
Bukanlah hadir dari rahimnya,
Tapi q percaya aq hadir dihatinya,,,
Dy malaikat q yang sangat mencintai q,
Dy ada disaat q menunjukkan siapa aq,
Mengasihi tanpa ada harap balasan,
Mencintai setulus hati,
Dy….dan dy….
Yang ada dipikiran q selalu,,,
Selalu q rindukan,,,dy…
Dulu…
Q masih bisa menyentuh nyata dirinya..
Memeluk disetiap hangat sayangnya..
Bahkan masih q rasakan nafasnya..
Kini,,
Yang ada hanya rindu dan harapan..
Q kumpulkan butiran rindu q,
Untuk menemuinya,
Karena q percaya rindu q akan membawa q kembali…
Kembali padanya…
Meskipun rindu ini tlah terhias jutaan airmata,
Mungkin Tuhan masih belum mengizinkan.
Untuk dy…
q ingin beri tau,
tolong sampaikan angin q…
padanya yang juga merindukan q…
aq malaikat kecil mu dulu…
malaikat kecil yang pernah hadir dalam hidup mu,,,
malaikat kecil yang bahagia karena mu…
malaikat kecil yang kamu sayangi…
kini telah dewasa…
malaikat itu tlah bermetamorfosa menjadi peri…
peri… ya… peri…
peri bersayap perih…
peri yang terbang dengan sayap patah…
berkeliling mengitari mahkota hidupnya,
agar tak layu…
dan tak gugur…
tuhan…
betapa bersyukurnya aq..
karena Kau telah berikan dy untuk q..
Kau memberi cinta untuk q melalui dy,
Kau menitipkan kasih mu melalui dy,
Kau memberikan aq kekuatan melalui dy,
Terimakasih Tuhan…
Aq tau,,,
Jarak memeras kita jauh…
Waktu membilas kita untuk lupa,
Ntah kenapa…
Semakin q jauh darinya,,
Aq semakin merindukannya,
Q tak miliki apapun disini selain kenangan indah darinya,
Terimakasih untuk kenangan indah itu,
Tuhan…
Sampaikan padanya…
Rasa cinta q yang paling dalam…
Rindu q yang semakin menusuk tajam..
Terimakasih q untuk semua yang tak mampu terucap,
Katakan padanya…
Kekuatan q adalah dy,
Sedih q hilang karena dy,
Bahagia q ada bersama dy,
Aq,
Seperti ini karena dy,
Karena perkataannya..
“ aq harus jadi anak baik,
Menuruti orang tua,
Sayang sama semua,
Jadi anak pintar dan berguna”
Tuhan,,,
Jagalah mereka untuk q…
Tanpa terasa…
Tlah sedasawarsa,,,
Kita tak bertemu,,
Memeluk nyatanya dirimu…
Tertawa ketika bersama mu,
Aq masih bersyukur,
Aq masih merasakan hangatnya sayang mu,
Aq masih bisa memeluk mu,
Meskipun hanya sekedar bayang,
Mendengar suara mu,
Meskipun itu sebenarnya angin yang berhembus ketelinga q…
Aq,
Tak ingin kalian tau kesedihan q disini,
Q ingin kalian tersenyum setiap mendengar kabar dari q..
Meskipun itu adalah kesedihan q,,
Bertahun-tahun aq pergi dari hidupnya,
Selama itu juga…
Malaikat kecil berubah menjadi peri bersayap perih,,,
Mengitari mahkota kehidupannya,
Terbang bersama sayap patahnya…
Hanya untuk memastikan bunga-bunga disekitarnya,
Tak layu dan mati,
Linangan airmata ini sama halnya obat merah pengering luka,
Terbang tertatih-tatih melintasi hidup ini.
Terbang hanya mencoba tuk dapat hinggap,
Pada tempat yang miliki kebahagiaan,
Peri itu..
Tidak hanya sayapnya yang patah,
Tapi juga tependam sakit yang mengganggu,
Sakit yang merubah hidupnya sedikit demi sedikit,
Dan tak akan ada yang tau,
Tak akan ada yang tau,,,
Memendam segala dera…
Meyimpan segala sedih,
Meyingkap tabir mistery…
Mengapa aq si peri seperti ini….?
Tuhan-lah yang tau,
Betapa aq berperang dengan jiwa,
Meronta diheningnya sepi.
Beribu malam q lewati…
Hanya tuk mencoba merajut mimpi,
Karena q terkungkung didunia sepi q.
Detikan berdentang lewati siang,
Nyanyian sang cicak temani lalui malam.
Hingga terbiasa,,,
Dan aq beku tanpa tau siapa aq,,,,
Berjalan seraya menatap langit,
Terbang seraya menangisi bumi,
Aq,,,, dan aq,,, serta aq,,,,,
Semua tentang aq….
Berdiri hening serasa waktu terhenti,
Pada waktu tuk bersedih,
Mungkin terlalu murah harga airmata ini,
Hingga ia mudah saja mengalir tanpa sebab.
Terurai dan menghilang,
Terkadang terlalu mahal jika harus menangisi setiap perih,
Hidup antara tembok yang tak bercelah,
Membuat q buta akan semua,
Dan termasuk cinta,
Keadaan memaksa q mati,
Tanpa ada jiwa, dan hadirnya hati yang keras.
Hanya Tuhan yang tau,
Teman q adalah buku dan sicermin,
Dy yang buat jemari q menari,
Melukis indahnya sedih,
Bercerita tentang lucunya kecewa,
Dy,,,
Yang buat q tersedu,
Melihat hancurnya bahagia q,
Memandang cantiknya wajah q,
Yang ber make up segenap warna kepedihan.
Berpoles senyum nan ranum,
Q simpan damainya sedih becokol dihati,
Tertawa ini,,
Beri isyarat “ aq tengah menangis..”
Sesungguhnya,,
Aq bahagia tinggal disinggasana kerjaan q,
Bersama raja dan ratu q,
Bersama kedua panglima besar kebanggaan q..
Dan aq sebagai tuan puteri berkurung sepi,
Mereka tak pernah tau,
Mereka miliki aq,
Hingga terkadang aq terabai,
Atau sama saja dengan para panglima q.
Itulah seharusnya seorang tuan puteri,
Berdiam diri dan memberi senyum yang manis,
Berkurung dalam sangkar emas berteman sepi,
Bertingkah indah bak merak yang indah karena ekornya.
Mereka lupa,,,
Aq tetaplah aq,
Yang punya hidup dan ada didunia ini,
Aq tau semua itu terbaik untuk q,
Tapi sebenarnya membuat q sangat terluka.
Berhadap dinginnya hati,
Q tetap cari aq,
Bahagia q bukan ada dicelah tembok ini,
Bukan juga dalam limpatan emas tertata.
Kini…
Aq tlah terbang meninggalkan sangkar q,
Si peri tlah terbang jauh melintasi sedih,
Dan berharap tak kembali pada kesedihan.
Tuan puteri pun menghilang dari singgasananya,
Aq bebas…
Kesabaran ini berbuah manis,
Penantian ini buat q mulai menata hidup.
Q mulai untuk tetap membeku…
Dan berharap ada yang mencairkannya,
Q coba tuk tetap membatu,
Agar terlihat kuat,,
Tapi q berharap ada yang meleburnya,
Menjadi butiran pasir yang lembut.
Semua tlah terjadi,,
Beku itu tlah mencair,
Batu itu tlah melebur jadi pasir,
Meskipun terlambat q sadari,
Wahai…
Penyair penebar pesona,
Sadarkah atas apa yang tlah kau lakukan..?
Syair kebaikan mu tlah buat q sadar, meskipun terlambat.
Senyuman mu buat q terdiam,
Dan sesal karena terlambat membuka hati untuk mu.
Tersadar kau ada dihadapan q,
Tapi kau malah diam penyair…
Padahal q menunggu mu tuk memberi syair terindah mu,
Tuk menghiasi relung kosong yang diam tanpa bernada.
Aq ingin kau tau penyair yang ada dihadapan q…
Aq memandang mu dari kejauhan pelupuk mata q,
Mendengar setiap bait syair mu,
Menunggu syair mu tercipta untuk q,
Meskipun ntah kapan aka nada,
Aq,
Tetap seperti ini,,,
Si peri bersayap perih,
Yang mencoba mengobati luka dengan cinta,
Burung yang terbang mencari kebebasan,
Tuan puteri yang berharap bertemu pangeran berkudanya.
Ketahuilah wahai penyair,
Aq ingin tau apa arti dibalik syair mu,
Hmmm…
Aq kan pastikan dirimu,
Tetap akan ada dihadapan q,
Meskipun q harus mengalahkan perasaan q,
Jika kau tau tentang q maka kau pergi.
Lebih elok jika bunga itu tetap berada pada batangnya,
Tetap mekar tanpa kehilangan lebah yang mengambil madunya,
Dan kau tau tentang alam yang mengatur bunga itu,
Aq lah bunga itu,,
Yang hanya mampu menunggu
Dan tak mampu beranjak.
Q biarkan cinta ini tersimpan,
Dan tak akan tersingkap sebelum kau bergerak menelusuk tabirnya.
Suatu saat jika q kan pergi jauh,
Dan kau tetap tak berkutik,
Aq yang menyingkap,,
Setidaknya saat itu aq lebih siap,
Kehilangan mu meskipun aq tau itu tak mudah.
Tenanglah penyair yang ada dihadapan q,
Aq akan memandang mu,
Mendengar sayup-sayup syair mu,
Walau syair itu bukan untuk q,
Memperhatikan mu,
Tanpa kau tau dimana aq,
Memandang senyum walau hanya dari kejauhan pelupuk mata q.
Untuk hari ini dan esok…
Selama ini q jadikan kenangan indah q,
Sebagai benteng pertahanan q,
Dy adalah tuas pendorong q,
Maka hari ini,
Masa depan yang lebih baik kan q jadi kan benteng q,
Dy adalah tuas q yang tak bisa terganti,,
Kenangan indah itu kan q jadikan sesuatu,
Yang bisa q bagi dengan seseorang dan membahagiakannya,
Terimakasih Tuhan,
Atas kiriman terindah untuk q yaitu keluarga q,
Jauh dan q tau dy ada dihati q.
Kan q pastikan,
Malaikat kecil itu sekarang menjadi peri bersayap indah,
Dengan ketegaran dan kesabaran kan q kepakan…
Peri itu kan terbang…
Seperti burung yang mendapat kebebasan,
Menikmati indahnya dunia.
Seindah gaun para puteri raja…
Bertahta kebahagiaan yang tak bisa dinilai dengan lipatan emas.
Dan…
Tuan puteri yang menemukan,
Seorang pangeran berkuda yang beri tumpangan menuju kebahagiaan…
Untuk kau raja dan ratu kehormatan q,
Kalian adalah raja dalam kehidupan q,
Menuruti titah dan menjalankannya,
Kalian adalah ratu…
Penuntun dalam hidup q,
Untuk mu para panglima kebanggaan q…
Kalian adalah bagian q,
Kalian adalah kebanggaan q,
Aq trus mencoba tuk bahagia,
Dan tetap bahagia,
Untuk Tuhan pemilik semesta alam,
Pemilik segenap jiwa raga manusia,
Penguasa hati para manusia,
Terimakasih..
Untuk izin yang Kau beri atas detakan jantung ini,
Untuk hembusan nafas ini,
Hari ini….dan q harap juga esok…
Q selalu berdoa,
semog a Tuhan melimpahkan q kekuatan…
memberi sabar yang lebih…
tuk berhadapan dengan hari yang sengit.
Menahan sedih dengan perisai tegar,
Meluruhkan jiwa dengan semilir angin cinta.

maaf.....tuk dinginnya hati

Bercerita perih hati sempat q buat takluk, bertekuk lutut dihadapan rasional q sendiri, aq bisa mengatakan aq menang,,, berdiri tanpa penyangga, meskipun terkadang harus goyah diterpa angin, bersandar pada dinding-dinding sok kokoh,, saat tubuh q tak mampu lagi berada ditengah kehidupan, tersandar dalam tawanya tangis, terlelap dalam nyenyaknya luka… kini, semua kan q buat sirna, luka kan jadi penyembuh, tangis kan q rubah jadi tawa, walau berteman beku dan batu q tau itu bukanlah aq sesungguhnya.
Mata mana yang tau jika ternyata tangis itu adalah bahagia, tak ada tangan diam ketika menyaksikan airmata tertetes, meskipun pipi terbangun karena dibasahi… sekarang kan q rubah dengan tangan mungil q tuk diam ketika airmata itu terjatuh, tuk tidak menghapusnya sebelum mengering, q izinkan dy mengalir hingga merasa lepas. Kan q rubah saat menangis sedih dengan tersenyum mengeluarkan airmata, biar semua anggap aq benar berbahagia… kan rubah cara mereka memandang q menjadi pandangan aq adalah seseorang biasa bahagia, tertawa saat terluka, tersenyum saat menangis…
Tapi, apa jadinya jika aq terlanjur hidup dalam batu dan beku…?
Dan itulah membuat q sedikit bingung, hidup q tak bertujuan tuk melukai seorang pun dengan dinginnya hati q, tanpa sengaja aq telah melempar mereka dengan dingin q, maka maafkanlah aq yang terluka oleh q, sungguh itu diluar batas mampu q tuk kendali rasio ini. (jika ada yang membaca tulisan q ini dan tlah terluka karena q, segenap putih hati q minta maaf dan semoga permintaan maaf q mampu sembuhkan luka mu…”). Aq mengaku menang atas kesendirian q yang mungkin dipandang sebagian orang adalah kejemuan tak berujung, tapi bagi q sendiri itu bagaikan ruang tuk bebas mencari kebahagiaan q, sendiri q tlah beri banyak pelajaran tuk hidup q… namun, disisi lain sengaja atau tidak telah ada nan terluka karena ulah q, karena dingin ini juga buat q sesal atas perasaan q sendiri, mau atau tidak aq masih membutuhkan semua yang ada disekitar q saat ini, dan sendiri ini juga terkadang buat q terdiam dalam kebingungan, dan tak mampu berada dalam kemunafikan jika aq sangat membutuhkan cinta tulus itu, meskipun dibibir ini berkata ah… cinta… serasa mencemooh akan kehadirannya, tak bisa dipungkiri hanya dengan cinta mungkin saja aq bisa berubah tak lagi dingin,,, namun, ntah kenapa aq bisa menuliskan jika cinta bisa merubah q, meskipun aq bingung apakah aq bisa mendapatkannya…? Baiklah,, q biarkan waktu menjawabnya dengan referensi yang utuh dan nyata, dan semoga benar apa cinta bisa meluruh dinginnya hati, melebur kerasnya batu. Sesaat q berkata aq membutuhkannya… namun sesaat lagi aq bingung,karena tak ada yang meyakini q tentang itu… jika bercerita sendiri tanpa cinta, itu salah…!!! Dy tetap ada namun masih tersembunyi, hanya menunggu dan tetap menunggu ada yang menemukannya dalam kesendirian itu.

curhat 28 jan 10

Aq terbaring dalam pelukan nista yang belum pergi dari hidup q, berharap terlelap dalam gulita malam yang beri sedikit ketenangan…. Sepanjang untaian malam q lalui hanya dengan satu Tanya yang belum sempat terjawab,,, apakah kehadiran q bagian rencana Tuhan yang dibenci…? Seandainya aq sadar saat terlahir, aq adalah kesalahan terbesar dan akan dihilangkan begitu saja, maka q akan pergi sebelum sempat menghadiri resepsi kehidupan ini. Tapi kenapa aq menjadi pelampiasan masa lalu, katakanlah pada q apa salah yang buat q seperti ini, aq mencintai mu dan dy dengan penuh segenap kasih. Jawablah Tanya q wahai cinta abadi q….

Jika hadir q saat ini buat mu merasa terkekang, aq ikhlas untuk mundur dengan langkah teratur dari hidup mu yang dibuat indah, aq mengerti menata hidup tanpa cinta mereka untuk mu telah buat mu nestapa jauh dari lara, membakar setiap emosi dengan dendam membara, tapi kenapa aq yang terbakar….? Bukankah, usaha mu berhasil wahai cinta abadi q… kau mendapatkan orang yang mencintai mu, orang yang berjuang demi mendapatkan cinta dari mu… meskipun q tau kau berkelana jauh pergi dari mereka yang sebenarnya sok mencintai mu yang berharap mendapat lebih dari harta hatimu, aq juga mengerti telah terlampau banyak kau mengiktui ujian dan berhasil melaluinya, hingga hadirnya aq disaat yang sebenarnya kau tidak menginginkan q.

Mungkin saja detakkan jantung q adalah music yang tidak kau suka, hembusan nafas q adalah alunan music yang tidak seirama dengan perasaan mu… ketahuilah wahai cinta abadi q, detakkan jantung mu begitu berarti bagi q, hembusan nafas mu adalah harapan untuk q, yang q minta hanya cinta mu atas kehadiran q dalam kehidupan mu, anggaplah aq ada stiap hari hidup mu… tapi sayangnya tidak, hanya ada uang yang penuhi segala, uang pemberi bahagia, uang mencukupi kasih, dan uang bertanda cinta,

Sampai kapan q harus hidup berbalut nista pikiran q pada mu cinta abadi q… sampai kapan aq menanti jawaban atas kehadiran q, bertahun setelah q tau sikap mu adalah lampiasan kebencian masa lalu, buat q bingung aq sedang berdiri dimana…? Berdiri hening tiada bergeming, tiada mampu berpikir ber sih tentang aq, berbicara diam tak terdengar, yang ada hanya tembok-tembok pembatas keinginan q dan keinginnan mu yang menjulang, jendela-jendela berterali memasung q untuk tetap diam, hah… ketika q lihat langit pun hanya ada laba-laba biru yang bergeranyang menjaga q agar q tak pergi mencari tau siapa aq. Kau penjara aq dalam seribu Tanya, kau pasung aq dengan seribu bingung hingga q tak tau harus apa. Rasanya ingin q gantung urat nadi q pada sarang laba-laba itu, agar terhenti dan tak ada lagi penjara, tapi yang q ingat hanya qm, aq mencintai mu dan aq tau kau sangat membutuhkan q, q pendam amarah sakit ini, q simpan perih luka ini, q bungkus remuknya hati ini, hanya untuk mu, yang kan kau lihat hanya senyum berpoles tawa, dan aq baik-baik saja.

Sadarkah,,,,kau wahai cinta abadi q…

Ketika aq ada,mungkin kau benci,karena aq buah cinta mu sakit, teracun sengsara miskin,, karena aq menambah sibuk mu, hingga kau kurus termakan perasaan, hingga aq pun rela diurus oleh orang yang kini sangat q rindukan, mereka berikan sayang tulus untuk q, dank arena mereka masa kecil q indah… sekarang kau berhasil mengapai cita-cita mu, orang-orang yang membenci mu kini berbalik muka menyanjung keberhasilan mu, dan aq tau dengan ringan hati mu kau tetap membantu, tapi ada hal tersirat yang kau lakukan tanpa ada yang tau, kau lakukan itu agar orang-orang itu menyesal telah mengusik sedih hidup mu, bukankah itu bagian pembalasan dendam mu…? Oh,cinta abadi q… orang-orang itu telah menyesal, kini mereka bangga pada mu, atas keberhasilan mu, atas kepintaran dan kesabaran mu… tapi kenapa aq juga menjadi sasaran empuk dendam mu, mungkin kau tau aq tak bisa apa-apa, hanya bisa diam seraya berdoa “ Tuhan, dy telah berikan q kesedihan, aq sedih tuhan…. Balaslah kesedihan q ini dengan kebahagiaan untuknya,,,”.q mengerti masa lalu mu begitu menyakitkan dari pada aq, haruskah aq juga merasakannya… kesibukkan mu juga hamper membunuh sabar yang tumbuh didada q, menguras cinta untuk mu,,, tapi Tuhan itu adil, setiap q meminta kekuatan, kesabaran.Dy selalu memberi karena Dy tau aq butuh, kau cinta abadi q…. apa yang kau tau tentang aq, apa yang telah kau beri yang buat q bahagia…? Kenapa aq tidak merasakannya, aq sadar terlalu picik untuk q menilai mu jahat dalam hidup q, kau merampas bahagia q dan menukarnya dengan pembalasan dendam mu, dengan perkataan “ dulu aq tak miliki itu, dulu aq tak seperti itu, dulu mereka tak satu pun membantu q saat q butuh, dulu aq sendiri tanpa ada yang menbantu, “. Hanya tuhan yang tau terbaik untuk mu dan aq, aq bukanlah dinding tempat mu marah dan menghempaskan pas bunga dan pecah, aq bukanlah kaca setelah kau berkaca dan berkata kau malah menghancurkannya, aq adalah bagian hidup mu yang hadir karena mu, yang ada hanya untuk mu, tak pernah q minta kau menghadirkan q dalam kehidupan mu, dan janji q selalu berusaha memberi mu bahagia,

Untuk mu cinta abadi q, setiap detik ini q berpikir bagaimana membuat mu bangga pada q, membuat mu tau aq hadir bukan untuk menyakiti mu, tapi untuk membuat mu tersenyum, membuat mu tau aq bukanlah bagian masa lalu yang harus kau buang dengan cara mu, q tau setiap usaha q tuk membuat mu tau aq ada hanyalah isapan jempol sang bayi yang merengek… hingga tak ada harga, tapi q tak berhenti meskipun q letih, karena q percaya sesungguhnya hidup itu adil… adil yang akan hadir tepat pada waktunya.

Hingga kau melihat aq berdiri dihadapan mu seraya tersenyum,,, hingga kau sadar aq ada… dan tau aq selalu ada untuk mu, kau lah cinta abadi q, yang tak mungkin menyakiti mu dengan membuat mu menangis, q percaya suatu saat kau akan melihat selaksa cahaya cinta q pada mu, Tuhan menciptakan q untuk membahagiakan mu dan dy, memastikan mu selalu dalam tawa, menemani mu saat terluka, meski tak banyak yang kau ajar untuk bekal hidup q, tapi q tlah dapatkan semua dari sedih hidup q, dari sakit yang tercipta, percayalah cinta abadi q, kau telah menanam bunga mawar terindah ditaman mu, dan suatu saat nanti bunga itu akan mekar bersama sinaran mentari pagi, bunga itu akan dikelilingi kupu-kupu nan indah, dan ada lebah yang menghisap madunya tanpa ia merusak sang bunga, q percaya cinta q, kau akan tersenyum saat itu, kau akan bangga melihat mawar mu mekar tepat dipagi indah,,,, saat itu kau kan sadar akan keindahan q, kau kan menatap tanpa ada jemu…. Cinta abadi q kau telah menanam bunga mawar itu di tanah yang subur meskipun tanah itu bekas kotoran, sisa pembakaran, atau tempat kumpulan sampah yang berubah tanah,, cinta q… jangan menyesal dengan kesedihan karena sesungguhnya kesedihan itu juga yang buat kita bahagia, sedih itu juga membuat kita kuat.. aq sungguh mencintai mu cinta abadi q…

Senin, 25 Januari 2010

untuk mu yang ada dihadapan q....

berjalan q dalam heningnya keramaian,
mencari serpihan hati yang hilang...
menggenggam jarum kepedihan,
seraya bernyanyi panggilan cinta...
aq,
terhenti disatu nadir,
kemudian terdiam dan berdiri tak bergeming.
dengan tundukkan wajah sumringah,,,
aq melihat mu,,,
melihat serpihan hati itu ada digenggaman tangan mu..
mungkin kau tau itu milik q,
ataukah tanpa sengaja menemukannya...?
tak pasti...
kau lengah,
seolah itu benda tercecer dan memungutnya...
tapi tidak dipikir q,
kau tau itu milik q..
hanya senyuman yang kau beri,
kenapa...
kenapa....???
aq tak tau apa yang kan q lakukan,
meminta serpihan itu...?
aq takut,
mengatakan "dalam genggam itu aq yang punya..."
kau hanya tersenyum,
hah...
aq tak ingin merusak senyum mu...
q biarkan serpihan itu tetap berada ditangan mu,
dan aq tetap berharap kau mengembalikannya pada q...
kamu yang ada dihadapan q,
mungkinkah...
kamu yang merekatkan serpihan hati itu...?
ntahlah...
sejak q menemukan mu,
ada hanya kebahagiaan,
kebahagiaan aq tlah menemukan mu...?
penemu serpihan q...
tapi,
q tak mampu menyentuh mu...
hanya mampu memandang mu,
dari kejauhan mata,
melirik setiap gerakkan lincah mu..
walau tuk meraih mu q tak mampu,
setidaknya,
aq bisa memandang wajah mu,
melihat senyum mu...
memastikan mu dalam bahagia,